Kamis, 31 Mei 2012

Cara Budidaya Ikan Lele

Peternak Lele
Cara budidaya atau berternak ikan lele di kolam terpal dan drum. Anda sedang tertarik untuk melakukan ternak atau bidaya lele berikut ini akan disampaikan ulasan secara lengkap bagaimana beternak ikan lele di dalam kolam, kolam plastik atau terpal dalam drum atau media lainnya.

1. cara budidaya lele jumbo di kolam

Pertama kali buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30 cm, tanah galian lalu urug-kan saja ke sekitar pinggir calon kolam.

Kedua Isi kolam dengan air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan. kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dlm kondisi air tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yg terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Beri tanam-tanaman air juga bagus,semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.sampai satu minggu jgn dulu kasih pakan (biarkan lele makan pakan alami tadi)

Ketiga masukkan benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor.  Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/M2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu
kolam.

Berikan pakan dua kali dalam sehari. Pakannya adalah pelet dan menu tambahan cacahan jeroan ayam. Menu tambahan ini ikan bisa cepat besar. Menu tambahan ini juga meningkatkan pertumbuhan lele. “Kalau biasanya sekilo ada tujuh ekor, setelah diberi pakan tambahan sekilo cuma enam ekor.


Seandainya pakan tidak dikombinasi dengan jeroan ayam, satu periode panen memerlukan 30 karung pelet. Jika ditambah jeroan ayam sebanyak 50 kg dalam satu periode pemeliharaan, pelet bisa dikurangi separuhnya.

Selain itu, masa panen (ukuran konsumsi) lele relatif lebih cepat daripada ikan konsumsi lainnya. Kalau gurami baru bisa dipanen sekitar delapan bulan. Lele sekitar 50 hari, kata seorang peternak lele.

2. Budidaya atau ternak ikan lele jumbo di kolam plastik


Budidaya atau ternak ikan lele jumbo di kolam plastikdilakukan dengan cara beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari.

Keutungan metode ini adalah hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang bukan?

Untuk kegiatan pemeliharaan sama dengan diatas

3. Budidaya ikan lele di dalam drum plastik atau kaleng

Beli satu atau beberapa drum kaleng atau plastik kemudian isikan dengan air sesuai dengan aturan air diatas kemudian isiskan ikan lele sebanyak 100 - 300 ekor setiap drumnya.

Untuk pakan perlakukannya sama dengan cara yang telah dijelaskan diatas

 Budidaya ikan lele juga ddapat dilakukan di dalam bak diatas tanah atau di dalam kolam plstik atau terpal diata tanah

Harga jual lele mencapai puncak paling mahal pada Januari. Pada bulan Januari pasokan lele berkurang karena pembibitan lele banyak yang gagal. Banyak telur gagal menetas lantaran pengaruh musim hujan. Berdasarkan pengalaman Vian, air hujan bisa menurunkan derajat keasaman (pH) air kolam.

Selamat mencoba! semoga menjadi peternak ikan lele yang sukses

Read more: http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/08/cara-budidaya-berternak-lele.html#ixzz1wYR9bjVd

Pengembangan IKM

gbr. salah satu proses pembuatan gula kelapa
       Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam usaha pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan eknomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi  yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang me ngalami stagnasi bahkan  berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintahmaupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah kedepan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. 
       Pengembangan UKM kedepan, perlu menggabungkan keunggulan lokal (lingkungan internal) dan peluang pasar global, yang disinergikan dengan era otonomi daerah dan pasar bebas.Perlu berpikir dalam skala global dan bertindak lokal (think globaly and act locally) dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan pengembangan UKM. Disadari akan begitu besarnya peran UKM dalam perekonomian nasional,maupun dalam penyerapan tenaga kerja dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, maka pemerintah melalui undang-undang No 5 tahun 1999, memberi batasan terhadap UKM yaitu untuk usaha kecil adalah usaha yang :
a. memiliki kekayaan (aset) bersih 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
b.  Hasil penjualan tahunan (omzet) paling banyak 1 milyar,
c.  Milik warga  Indonesia,
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
      Dengan batasan tersebut, maka diharapkan peranan pemerintah maupun masyarakat perlu memberikan perhatian yang besar untuk mendorong pengem bangannya. Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil dan menengah  pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung. Disamping itu upaya pengembangan UKM dengan mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, juga akan memperkuat struktur ekonomi baiknasional maupun daerah. Partisipasi pihak terkait atau stakeholders perlu terus ditumbuhkembangkan lainnya agar UKM betul-betul mampu berkiprah lebih besar lagi dalam perekonomian nasional.
Permasalahan
Pada umumnya permasalahan yang
dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain meliputi :


A. Faktor Internal
1. Kurangnya Permodalan
    Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan pada modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.
2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang Terbatas
    Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.
3.  Lemahnya Jaringan Usaha dan
       Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, oleh karena produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.  Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.


B. Faktor Eksternal
1. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya
Kondusif
      Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dengan pengusaha-pengusaha besar.
2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
     Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
3.   Implikasi Otonomi Daerah
      Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, kewenangan  daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mengalami implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
        Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Disamping itu semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.
4.   Implikasi Perdagangan Bebas
       Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 yang berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000) dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade). Untuk itu maka diharapkan UKM perlu mempersiapkan agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
5. Sifat Produk Dengan Lifetime Pendek
       Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk fasihon dan kerajinan dengan lifetime yang pendek.
6.  Terbatasnya Akses Pasar
       Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional. Upaya untuk Pengembangan UKM Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada hakekatnya merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi oleh UKM, maka kedepan perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut :
1.   Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif
      Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
2.  Bantuan Permodalan
      Pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura. Pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah(UKM) sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada, maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sampai saat ini BRI memiliki se kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500 unit yang melayani UKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM . Yang harus dilakukan sekarang ini adalah bagaimana mendorong pengembangan LKM ini berjalan dengan baik, karena selama ini LKM non koperasi memilki kesulitan dalam legitimasi operasionalnya.
3.  Perlindungan Usaha
      Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang- undang maupun peraturan pemerintah
yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).
4.  Pengembangan Kemitraan
       Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antara UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Disamping itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
5.  Pelatihan
       Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, adminis- trasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Disamping itu juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan. 
6.  Membentuk Lembaga Khusus
        Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UKM.
7.   Memantapkan Asosiasi
       Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara lain dalam  pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.
8. Mengembangkan Promosi
      Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.
9. Mengembangkan Kerjasama yang Setara
        Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.


sumber : http://tpljatim.blogspot.com/2012/01/pengembangan-ikm.html#more


Jumat, 18 Mei 2012

Gula Kelapa dan Kristal Semono

        Luas Perkebunan Kelapa di Kabupaten Purworejo +893,510 ha dengan produksi rata-rata 12.117.319 ton per tahun dan melibatkan 6.413 orang petani/pengrajin gula kelapa.
            Gula kelapa dibuat dari bahan nira kelapa (legen). Cara pembuatan gula kelapa cukup sederhana yaitu nira kelapa atau legen disaring agar bersih kemudian dididihkan menggunakan jadi/kenceng atau alat lain yang permukaannya lebar. Selama proses tanak gula kelapa harus sering diaduk agar tidak hangus. Setelah menjadi pekat gula diturunkan sambil terus diaduk. Adonan yang siap dicetak dituangkan ke dalam cetakan yang terbuat dari tempurung berupa lingkaran yang terbuat dari iratan bambu, bambu yang dipotong-potong, paralon, atau kotak-kotak yang terbuat dari kayu. Setelah gula dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan. Sedangkan pada pembuatan gula kristal hanya dilakukan sedikit proses kerja, yaitu ditambah dengan perlakuan penghalusan sebelum gula kristal tersebut dicetak, setelah dilakukan penghalusan lalu dilakukan proses pengayakan atau penyaringan gula yang telah mengalami penghalusan dengan kasa halus setelah itu baru dilakukan. Pengemasan dilakukan dengan cara membungkus gula dengan krakas/daun pisang kering, atau daun waru kering untuk gula yang dicetak memakai tempurung (untuk gula   batok). sedangkan untuk gula kristal dibungkus menggunakan plastik. Klaras dan daun kelapa atau gedebok pisang yang dikeringkan untuk gula yang dicetak berbentuk lingkaran datar. Pengemasan juga bisa menggunakan plastik terutama untuk gula yang berbentuk balok. Gula yang sudah dikemas kemudian disimpan di tempat yang kering dan siap untuk dipasarkan.
                Salah satu tempat penghasil gula unggulan di kabupaten Purworejo adalah daerah Semono daerah ini berada di kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, dengan jarak kira-kira 20 km dari pusatkota Purworejo kearah timur, sebagian besar masyarakat desa Semono berpenghasilan sebagai penderes atau penghasil gula kelapa, hal ini dikarenakan daerah mereka mempunyai hasil alam yang sangat berlimpah dalam hal gula kelapa. Dalam upaya untuk memajukan kemakmuran dan menanggulangi permasalahan yang ada dalam pengembangan industri gula semono, para produsen gula kelapa membuat suatu organisasi yang bernamakan "Kelompok Usaha Bersama (KUB)" Sumber Makmur. KUB sumber makmur beranggotakan 20 orang dengan sebagian besar dari pengusaha memproduksi gula kelapa dan hanya satu pengusaha yang membuat gula kristal yaitu bapak Heru Purwanto yang juga bertindak sebagai kepala KUB. Hasil bumi  dari pohon kelapa yang diolah perbulannya bisa menghasilkan 2 ton gula kelapa. harga perkilogram dari gula kelapa Rp. 14.500,- sedangkan untuk gula kristal Rp. 17.000,-. 
             Gula Kelapa yang dihasilkan dari KUB Sumber Makmur mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: gula tidak ditambahi dengan bahan kimia pendukung rasa (masih alami), gula tahan beberapa hari tanpa bantuan bahan pengawet, kandungan gula (sukrosa) lebih rendah,  Mengandung Thiamine, Riboflavin, Nicotinic Acid, Ascorbic Acid, protein dan vitamin C, Rasanya manis dan memiliki aroma khas yang lezat (aroma nira). Mengandung mineral. dan yang jelas harga dan kualitas bersaing dari produk yang dihasilkan. 
              Bagi anda-anda yang ingin mencoba hasil alam produk kami maka kami melayani proses penjualan dengan kontak person, yaitu Bapak Heru Purwanto Hp. 082135550772. Atau anda bisa menghubungi via email ke dwibayu_prastyanto@yahoo.com. 

Berikut adalah Proses pembuatan Gula Kelapa Kristal:


1. Memasukkan Gula kelapa ke dalam bejana
2. Mengencerkan Gula Kelapa
                            


3. Menyaring Gula Kelapa yang telah mencair 
4. Memindahkan Hasil saringan kedalam wajan
                                                        
5. Memindahkan Gula sambil memanaskannya
6. Mengangkat dan memindahkan wajan
                           
7. Mengaduk-aduk gula cair hingga  mengental
8. Menghaluskan gula
               
                   9. Mengemas Produk
                                                 
   
10. Hasil Produksi Gula Kristal





                Ayoo,, teman-teman bagi anda yang berminat bisa menghubungi kami dikontak person yang telah disediakan, yaitu kepada  Heru Purwanto Hp. 082135550772. atau dengan datang ke sekretariat kami di Desa Semono Rt 01 Rw 02 Bagelen Purworejo.

RASAKAN KENIKMATAN GULA KELAPA DAN KRISTAL KAMI
Kami juga melayani kerjasama segabai distributor dan reseller dari produk-produk kami

Rabu, 09 Mei 2012

Bordir Sangubanyu Part II

      

BORDIR SANGUBANYU


kini hadir dengan model terbaru, kerajinan bordir dari desa sangubanyu grabag kabupaten purworejo. dengan hasil bordiran yang memuaskan dan dengan kombinasi bahan yang halus dan bordiran yang dijamin anda akan ketagihan dalam memakai hasilnya. kami menyediakan berbagai macam hasil bordiran seperti : baju muslim, Mukenah, Taplak, Sprey, Sarung Bantal.
       Kami Menerima pesanan dengan berbagai model dari anda, anda dapat menghubungi kami di kontak person kami : Ibu Sri Ningsih ... 085743029408 dan Ibu Jayati ...085292261373. atau anda juga dapat berkunjung ke Kegiatan Usaha Bersama (KUB) di jalan Ketawang Km 7  Sangubanyu, Grabag Kutoarjo, Purworejo.
       Ini adalah berbagai macam dari produk kami yang kami tawarkan :



Rp. 150.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 60.000,-
2 guling dan 1 bantal

Rp. 160.000,-
1 taplak dan 5 bantal

Rp. 220.000,-
1 Sprey, 2 bantal dan 1 guling

Rp. 75.000,-



     Kami Melayani pemesanan barang dengan berbagai permintaan dan kami membuka kerjasama sebagai Reseller kami untuk produk-produk bordir desa Sangubanyu.
   Selain itu kami juga membuka layanan kursus bordir bagi anda yang berminat untuk mendalami proses dan kerajinan bordir, adapun dalam khursus kami melayani segala macam kursus cara membordir baik pria atau wanita untuk segala macam pembuatan produk baik baju, taplak, sprey, mukena,sarung bantal dan lain-lain. Jika anda berminat anda dapat menghubungi

Ibu Jayati dengan contak person : 081585629294

Ibu Sri Ningsih dengan contak Person : 085743029408


   atau datang saja ke Jalan Ketawang KM 7 Kutoarjo untuk dapat melihat langsung hasil produk yang dihasilkan.


Kami Berikan Hasil dengan Kualitas yang terbaik

Minggu, 06 Mei 2012

cultureofsience: Batik Duduwetan

cultureofsience: Batik Duduwetan: Batik Duduwetan Ibu Sri Susanti Bagi anda yang memerlukan batik dengan motif yang bermacam-macam dan sesuai dengan keinginan anda...

Batik Duduwetan

Batik Duduwetan

Ibu Sri Susanti


Bagi anda yang memerlukan batik dengan motif yang bermacam-macam dan sesuai dengan keinginan anda. anda bisa menghubungi kami "Ibu Sri Susanti" pengrajin batik tulis asal Kabupaten Purworejo, yang mengerjakan bermacam-macam motif batik dengan hasil sesuai dengan yang anda inginkan.  Kami akan memberikan yang terbaik untuk anda dengan pengalaman dan kreatifitas kami. 
inilah sebagian dari macam-macam produk yang kami buat, dengan hasil batikan halus, bahan berkualitas dan komposisi warna yang menjanjikan. showroom kami berada di desa Duduwetan Rt 01 rw 03 kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. 

Motif Petruk

Motif Pisang Bali
                                   

Motif Abangan

Add caption


Motif Kawung



Motif kawung dan limaran

Ini adalah beberapa macam dari produk yang kami hasilkan, jika anda berminat dengan produk kami. maka anda bisa menghubungi kami dengan kontak person : 085329327692 / 085729646138. 
Harga yang kami tawarkan murah dan bersaing, kami juga melayani pesanan dengan motif sesuai dengan yang anda inginkan.

Kontak Person : Ibu Sri Susanti 085329327692 / 085729646138
Desa Duduwetan Rt 01 Rw 03 Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

atau anda dapat menghubungi kami di email : dwibayu_prastyanto@yahoo.com